: seulas senyum
lama yang jadi kenangan
Di rumah para pemanjat pohon siwalan
aku tertegun memasung diary masa lalu
; tentang dirimu
yang tiba-tiba bergaun merah dalam dekapan
dan seperti
sepasang pecinta
Silau!
setitik cahaya meloncat diantara kebisuan
melukis matamu yang elang
melukis hidungmu yang mancung menikung
dan bibirmu yang
merah basah
memaksa ruh bergelanyut pada keindahan parasmu
Hari ini,
aku kembali bersenandung kidung
mengenang ikrar kita di penghujung Mei yang wangi
Fatih, Fika dan Avril
nama yang kupetik dari ranting khuldi
dan menyimpannya di
sudut jiwa
Tapi,
inilah kenduri kejujuranku
setelah siang itu pendar matahari menampar wajahmu
aku jadi mengerti arti sebuah kasih sayang
kau bukan hanya seorang kekasih
tapi juga malaikat bagiku
Hari ini,
tepat di hari bahagiamu
aku merapal mantra berucap doa
semoga kau ingat pada kata yang pernah kau pahat di
sekujur tubuhku
“aku akan setia menantimu!”
Inilah sebungkus prosa dariku
mengenang kepergianmu yang tanpa jejak
terima kasihku padamu
kau telah memperkenalkanku pada keindahan surgawi
taman bidadari
_ palapa jati
langit
; 03 April 1995
Selamat Hari Ulang Tahun!
Malang, 03 April 2011