15 TAHUN MENUJU NDP PMII -->

Advertisement

15 TAHUN MENUJU NDP PMII

Latif Fianto
Wednesday, March 12, 2014


Berbicara tentang NDP, yang terbesit dalam pikiran adalah Nilai Dasar Pergerakan. Ketika muncul pertanyaan “Apa sih NDP itu?”, maka sebagian besar akan menjawabnya: “Ya NDP itu adalah Nilai Dasar Pergerakan.”
Rumusan yang terkandung di dalam NDP pada dasarnya bukan hanya rangkaian kata pemanis retorika saat mengisi materi MAPABA yang sudah menjadi ritual setiap tahun. NDP adalah sublimasi nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan dengan kerangka pemahaman keagamaan Ahlussunnah wal Jama’ah yang seharusnya sudah sering dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, selama ini NDP yang begitu sakral hanya manis di ujung bibir tapi kosong dalam perbuatan. NDP sering diteriakkan dalam keangkuhan berorganisasi yang lebih cenderung digunakan sebagai alibi menaikkan gengsi, sementara pemahaman terhadap PMII dan nilai-nilai yang mendasarinya tak pernah tuntas untuk dipahami dan dikejawantahkan dalam kehidupan berorganisasi dan bersosial.
Perjalanan menuju terbentuknya NDP sungguh merupakan perjuangan yang luar biasa, dan seharusnya ini menjadi pemicu semangat kader PMII untuk menjalankan nilai-nilai tersebut seperti para pendahulu yang berdarah-darah berjuang merumuskan NDP. Ada beberapa catatan besar sebagai rentetan sejarah terbentuknya NDP selama 15 tahun yang sampai sekarang menjadi Nilai Dasar Pergerakan PMII.
1.       Mukernas ke III di Bandung merupakan awal perumusan NDP tepatnya pada saat Ketum PB dipegang sahabat Abduh Paddare (1973-1977).
2.       Kongres ke VII di Cibubur (1-4 April 1981) pembahasan kerangka-kerangka NDP yang pada saat itu Ketum PB adalah sahabat Muhyidin Arubusman (1981-1984).
3.       Kongres ke VIII di Bandung (15-20 Mei 1985) pembahasan kerangka NDP oleh sidang komisi I (organisasi) dengan Ketum PB pada saat itu adalah sahabat Surya Dharma Ali (1985-1988). Dan pada bulan April terbentuk tim pembantu penyiap bahan NDP.
4.       Tanggal 30 September 1987 terbentuk tim penyusun NDP dengan sahabat M. Najrul Falakh S.H sebagai koordinator.
5.       Finalisasi pada Kongres ke IX (14-19 September 1988) di Wisma Haji Surabaya dengan SK No: VIII/kong-PMII/IX/’88. yang pada saat yang sama sahabat M Iqbal Assegaf terpilih sebagai Ketum PB dengan Sekjen Drs. Abdul Malik Ahmad.
15 tahun merupakan waktu yang sangat panjang untuk menemukan rumusan terbaik untuk perjalanan PMII ke depan. Bukan hanya sebagai bentuk karya melainkan sebagai ruh dan pembangkit ghiroh para kader PMII. Bahkan lebih jauh dari itu, rumusan yang kemudian disebut NDP ini telah menjadi sumber kekuatan ideal-moral aktivitas kader PMII, sebagai pusat argumentasi, pengikat kebenaran dan kebebasan berpikir, berucap dan bertindak para kader PMII.
PENGERTIAN, FUNGSI DAN KEDUDUKAN NDP
NDP diartikan sublimasi nilai ke-Islaman dan ke-Indonesiaan dengan kerangka pemahaman keagamaan Ahlussunnah wal Jama’ah yang menjiwai berbagai aturan, memberi arah dan mendorong serta penggerak kegiatan-kegiatan PMII.
Secara garis besar, fungsi NDP adalah sebagai landasan berpijak, landasan berfikir, dan sumber motivasi. Namun, beberapa fungsi ini dapat dikembambangkan menjadi:
Pertama, fungsi  Sebagai Kerangka Refleksi. NDP bergerak dalam perumusan ide-ide, paradigma, nilai-nilai yang akan memperkuat tingkat kebenaran-kebenaran ideal. Ideal-ideal itu menjadi sesuatu yang mengikat, absolut, total, universal berlaku menembus ruang dan waktu (muhkamat, qoth’i). Karenanya, kerangka refleksi ini menjadi moralitas sekaligus tujuan absolut dalam mendulang capaian-capaian nilai seperti kebenaran, keadilan, kemerdekaan, kemanusiaan, dan sebagainya.
Kedua, sebagai Kerangka Aksi. NDP bergerak dalam kerja-kerja nyata, aktualisasi diri, pembelajaran sosial yang akan memperkuat tingkat kebenaran-kebenaran faktual. Kerangka ini memungkinkan warga pergerakan menguji, memperkuat  atau bahkan memperbarui rumusan-rumusan kebenaran dengan historisitas atau dinamika sosial.
Ketiga, fungsi Kerangka Ideologis. Yaitu, menjadi pijakan atau landasan bagi pola pikir dan tindakan kader secara bersama-sama. Selain itu, juga memberikan dialektika antara konsep dan realita yang mendorong proses kreatif di internal kader secara menyeluruh sebagai insan pergerakan yang aktif terlibat menggagas dan proaktif memperjuangkan perubahan sosial yang diangankan secara bersama-sama secara terorganisir.
KEDUDUKAN NDP
1.       Sumber kekuatan ideal-moral dalam berbagai aturan dan kegiatan PMII.
2.       Landasan, pusat argumentasi dan dasar pembenar dalam berpikir, bersikap, dan berprilaku.
RUMUSAN NILAI DASAR PERGERAKAN
1.       TAUHID. Yaitu meng-Esakan Allah SWT. Ini merupakan nilai paling asasi yang dalam sejarah agama samawi telah terkandung sejak awal keberadaan manusia. Pada titik ini kita yakin dan percaya bahwa Allah adalah satu dan tidak ada sekutu baginya. Tauhid adalah puncak keimanan yang meyakinkan dengan hati, mengucapkannya dengan lisan serta mengamalkan dengan perbuatan.  
2.       Hubungan Manusia dengan Allah. Manusia sebagai ciptaan Allah, terdapat dua pola hubungan manusia dengan Allah, yaitu pola yang didasarkan pada kedudukan manusia sebagai khalifah Allah dan sebagai hamba Allah.
3.       Hubungan Manusia dengan Manusia. Hubungan antar manusia tercakup dalam persaudaraan antar insan pergerakan, persaudaraan sesama Islam, persaudaraan sesama warga bangsa dan persaudaraan sesama ummat manusia. Tidak ada yang lebih dan berbeda kecuali ketakwaan di hadapan Allah.
4.       Hubungan Manusia dengan Alam. Hubungan manusia dengan alam ditunjukan dengan cara-cara memanfaatkan alam dan memakmurkan bumi sebagai obyek dan wahana dalam bertauhid dan menegaskan dirinya.
Empat rumusan yang terkandung dalam NDP ini kemudian didistribusikan dalam tiga bentuk implementasi nilai, yaitu:
1.       Tri Motto PMII: Dzikir, Fikir, dan Amal Shaleh.
2.       Tri Khidmat PMII: Taqwa, Intelektual, dan Profesional.
3.     Tri Komitmen PMII: Kebenaran, Kejujuran, dan Keadilan.